Entry Terbaru

Saturday, March 2, 2013

Siapakah Anak Soleh Itu ?


Sering kita mendengarkan kalimat yang terlontar dari nasihat orang tua "semoga menjadi anak soleh ya nak". nah, yang menjadi permasalahan di sini kita sama sekali belum mengetahui yang seperti apakah yang dimaksudkan dengan anak soleh ?


Perlu diketahui, pemahaman yang salah malah akan menjadi bumerang bagi kita, selama ini kita beranggapan bahwa mematuhi perintah orang tua sudah menjadi syarat sahnya untuk disebut anak soleh! Namun, ketika kita sudah mengenal lebih jauh lagi akan kehidupan ini, kita mulai menggunakan akal kita untuk mendefinisikan kalimat "anak soleh" kebanyakan dari kita melakukan kebaikan jika terlihat di depan orang tuanya saja, sedangkan dibelakangnya ? tidak dapat dipungkiri bahwa kita sering melanggar apa-apa orang tua perintahkan kepada kita. Kita beranggapan bahwa kita telah melakukan perbuatan baik terhadap orang lain dan kita telah berkontribusi banyak untuk kemajuan suatu hal (biasanya kemajuan organisasi untuk kalangan mahasiswa).

Memang semua itu baik dan benar, tetapi kenyataan yang ada kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa sekian lama kita terjebak dalam lubang kemaksiatan, seperti bertatapan dengan lawan jenis sudah menjadi kebiasaan yang wajar, pacaran sudah tidak dapat terelakan lagi dan parahnya ktika dia melakukan itu semua dan dia melakukan amal baik lalu dia menganggap bahwa dia sudah beramal baik bagi dirinya, orang lain dan agama. Naudzubillah . . .

Definisi Sesungguhnya

Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya". [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]

Anak yang soleh bukan saja anak yang bersopan-santun dan taat kepada orang tuanya sebagaimana yang dipahami oleh kebanyakan dari kita, akan tetapi yang lebih utama dari itu, ialah anak yang menjaga agamanya. Mengaja agama ini suatu yang sukar dilaksanakan hari ini. Menjaga agama bukan sekadar menjaga shalat, tetapi lebih berat dari itu. Anak yang soleh yang menjaga agamanya ialah anak yang ta’at kepada Allah SWT, ialah mereka yang tahu kewajibannya sebagai hamba Allah dan tahu tanggungjawabnya kepada agamanya. Menjaga agama meliputi memastikan seseorang itu menjaga akhlaknya, syariatnya, ibadahnya dan segala amalannya setiap saat. Menjaga akhlak di dalam berpakaian, di dalam pergaulan dan didalam tutur kata.



Realita yang ada, kebanyakan dari kita shalat lima waktu di masjid, berdo'a dengan kesungguhan serta menjalankan puasa senin-kamis maupun ibadah lainnya, akan tetapi dalam pergaulan, seakan kita semua dibutakan oleh batasan yang telah ditentukan-Nya. seakan tidak menyadari kita telah mengorbankan agama kita demi perhatian orang lain kepada kita.

Maka dari itu, anak soleh adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya serta anak yang dapat menjaga agamanya, mengetahuinya secara menyeluruh dan mengaplikasikannya di dunia fana ini.

Wallahu a'lam bissawaab.

semoga kelak kita dapat berkumpul bersama keluarga di syurga-Nya. Amin.

KEBOHONGAN IBU

Seorang ibu dalam hidupnya membuat beberapa kebohongan:
1. Saat makan, jika makanan kurang Ibu akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, Ibu tidak lapar."

2. Waktu makan, Ibu selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "Ibu tidak suka daging, makanlah, nak..."

3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata, "Istirahatlah nak, Ibu masih belum ngantuk..."

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang
untuk Ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, Ibu
masih punya uang..."

5. Saat anak sudah sukses, menjemput Ibunya untuk tinggal di
rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, Ibu tidak terbiasa tinggal di sana..."

6. Saat menjelang tua, Ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi Ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, Ibu tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat Ibu.

Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, Ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita, tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

#Semoga semua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu, karena beliaulah malaikat nyata yang dikirim TUHAN untuk menjaga kita dan menyayangi kita.♥ Semoga ALLAH senantiasa menjaga kesihatan dan kesejahteraan ibu ♥

Doa Pembangunan


رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

 128. "Wahai Tuhan kami! Jadikanlah Kami berdua: orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMu, dan Jadikanlah daripada keturunan kami: umat Islam (yang berserah diri) kepadaMu, dan tunjukkanlah kepada Kami syariat dan cara-cara Ibadat kami, dan Terimalah taubat kami; Sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani;

Doa ini sesuai sekali dibaca setelah selesainya membina rumah, masjid, pondok,pengajian, madrasah, surau dan pembangunan yang lain. 

Diceritakan dalam Al-Quran bahawa Nabi Ibrahim a.s. membaca doa ini setelah selesai membangun Baitul Haram(Kaabah). Yang mana pada waktu itu ditimpa banjir besar (zaman Nabi Nuh as), kemudian Nabi Ibrahim dibantu puteranya Nabi ismail a.s membangun Kembali Kaabah tersebut. Setelah selesai meraka berdua mengangkat tangan seraya berdoa seperti doa di atas

Marilah kita sama-sama beramal :)