Entry Terbaru

Sunday, June 10, 2012

Beauty of Islam


Beauty of Islam


Islam calls to the worship of the Creator and not to the worship of the creation.

Islam leads humankind to submit to the One True God, Allah. Allah with whom none shares divinity.

Islam does not say about God what we do not know from the divinely revealed scriptures.

Islam clearly defines what God expects from us and what is pleasing to Him.

Islam tells us the purpose of our existence – to worship and adore our Creator by submitting to Him in Islam.

Islam is a way of life, every aspect of our lives is guided by God’s spoken word and the example of His Messenger, Muhammad (peace be upon him).

Islam is based on two scriptures, the Quran and the Hadeeth, both of whom have been well preserved and documented since the time of the Prophet.

Islam gives us a value, ethics and moral system to live by.

In Islam salaah helps us make a connection with Allah and remember Him five times daily.

In Islam zakat helps us to care for those less fortunate.

In Islam the fasts of Ramadan helps us get closer to Allah – which is the ultimate goal of every Muslim.

In Islam the hajj to Mecca helps us follow in the footsteps of Prophet Abraham and his family and cleanse ourselves of all sins.

Islam gives dignity and honour to both men and women, entitling them to rights and responsibilities which they have over each other.

In Islam men and women are equal in the sight of Allah for their deeds.

In Islam children who die before puberty enter Paradise.

In Islam we believe in the noble angels and that they are pure and obedient to Allah.

In Islam we believe in the prophets and messengers of God who were sent to guide the different nations and tribes of the earth at different times in history calling one and all to the worship of their Creator.

In Islam we believe in all the prophets sent by God starting from Adam to Abraham to Moses to David and Solomon to Jesus and finally to Muhammad the last and final prophet and messenger sent to humankind.

In Islam we believe in the books sent by God as revelations to different messengers in order to guide humankind to the truth, this includes the Suhuf of Abraham, the Torah of Moses, the Psalms of David, the Gospel of Jesus and the Quran of Muhammad (peace be upon them all).

In Islam we believe in the Day of Judgement when everyone will be judged for the good and the evil that they have done during their life times, no injustice will be done and everyone will receive their dues on that day.

In Islam we believe that both good and evil occur with the will of Allah and that this life is a test and a trial for us all.

In Islam we believe that paradise is for the believers who submit to God and hell-fire awaits those to reject God’s message.

Islam moulds excellent character in men and women who submit to the Quran and Sunnah.

Islam brings peace of mind and certainty into one’s life.

Islam makes the family grow stronger and protects those who are young and aged.

Islam allows trade and business based on ethics and morals.

Islam builds a society of security, trust and goodwill.

Islam builds and develops communities to be able to stand on their own.

Islam stands against every form of oppression.

Islam stands for justice even against ourselves.

Islam demands that we as humans look after the environment as it is a trust from God.

Islam demands that even in war we must follow strict rules of combat so that innocent women and children as well as orchards and religious institutions are not killed or destroyed.

Islam promotes peace and does not consider war holy.

Islam accepts anyone and everyone as a Muslim when they submit to God – no matter where they come from, which family they were brought up in, how much wealth they own, the colour of their skin or what language they speak.

In Islam the one who embraces Islam becomes like he or she was born that very day, that is, without sin. All their past sins are forgiven by the All-Forgiving and Most Merciful Allah.

Islam invites people to a universal brotherhood and sisterhood of believers who act as one body caring and looking out for one another.

Islam honours the guest and gives rights to the neighbour.

Islam gives rights to animals.

Islam encourages the setting free of slaves.

Islam guarantees workers’ rights and fair wages and conditions.

Islam prohibits things that bring disasters to families and communities like alcohol, gambling and prostitution.

Islam sets up welfare institutions to care for the orphans, the widows and the mentally ill.

Islam encourages marriage and promotes strong family values.

Islam allows divorce where the marriage can longer work.

Islam has system of inheritance whereby family members are taken care of.

Islam encourages scientific research as it proves the existence of a Creator.

Islam is against extremism is any action whether religious or otherwise.

In Islam good deeds increase one’s faith and evil deeds decrease one’s faith.

In Islam cleanliness is part of faith.

In Islam the means do not justify the ends.

In Islam knowledge comes before belief.

In Islam being modest is part of faith.

In Islam hijab is compulsory for women and men must cover between their navel and below their knees.

In Islam pride leads to hell-fire and submission to paradise.

In Islam remembering Allah is one of the greatest deeds one can perform.

In Islam the Sunnah has the same authority as the Quran.

Islam prohibits interest and any type of exploitation.

Islam is the middle way and the straight path leading one closer to Allah.


Istiqamah di Jalan Dakwah


Istiqamah di Jalan Dakwah



يا رسولَ اللهِ, قُلْ لِيْ في الإسلام قَوْلاً لاَأسْأَلُ عَنْهُ أحدأ غَيْرَكَ ! قال : قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ.

Dari Abu Amroh Sufyan bin Abdillah ra berkata ; Ya Rasulallah,katakan kepadaku satu kata saja yang aku tidak akan bertanya kepada siapapun selain engkau ! Jawab Rasul SAW : Katakan , aku beriman kepada Allah,lalu istiqomahlah. ( HR.Muslim )


Istiqamah berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqamah dari kata qaama yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Menurut Al Qusairi: istiqamah adalah suatu peringkat yang menjadikan sempurna berbagai perkara. Menurut Al Wasithi: istiqamah adalah etika yang menjadikan sempurnanya berbagai kewajiban.
Muslim yang istiqamah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan akidahnya dalam situasi dan kondisi apapun. Ia bak batu karang yang tegar menghadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak mudah loyo atau mengalami futur dan degradasi dalam perjalanan dakwah. Ia senantiasa sabar dalam menghadapi seluruh godaan dalam medan dakwah yang diembannya, meskipun tahapan dakwah mengalami perubahan.

Karena begitu pentingnya sifat istiqamah itu kita miliki, meka setiap kita harus berusaha untuk menumbuhkannya ke dalam jiwa kita masing-masing. Di dalam artikel singkat ini, diulas beberapa kiat-kiat praktus menuju istiqamah di jalan dakwah:

1. Memahami hakikat dan tabiat jalan dakwah

Dengan memahami hakikat dakwah, dan berbagai keutamaannya, seorang aktivis akan termotivasi untuk senantiasa berpartisipasi dan berkontribusi aktif di jalan dakwah. Dan berantusias untuk terus menjalankan amalan-amalan yang utama. Segala waktu, tenaga, dan potensi yang dimiliki semuanya dikerahkan untuk dakwah, dan segala peluang dan kesempatan dakwah segera disambutnya.

Tabiat jalan dakwah adalah jalan yang sukar, menanjak dan penuh duri. Penuh berbagai ujian dan cobaan. Tirmidzi dan Imam lainnya meriwayatkan dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqash, aku bertanya "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?" Nabi menjawab, "Para Nabi, kemudian orang-orang yang derajatnya di bawah mereka dan seterusnya." Ibtila' merupakan salah satu sunnatullah yang harus dihadapi manusia, terutama para aktivis dakwah. Begit mereka membenarkan yang haq, dan menyatakan komitmen untuk menegakkan yang haq dan menyeru untuk itu, ALlah akan menuntut bukti atas kebenaran ucapan itu.
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ الم أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

29:1-3 Alif Laam Miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang 
sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia 
mengetahui orang-orang yang dusta.




2. Ikhlas
Diantara tanda-tanda ikhlas adalah: fokus untuk menggapai ridha Allah dan kesabaran dalam menempuh suatu proses yang panjang
Seorang aktivis dakwah harus tekun menempuh lamanya suatu proses, lika-liku menuju suatu hasil akhir, dan tibanya kesuksesan di menit-menit terakhir, dan kepenatan beraktivitas di tengah-tengah berbagai manusia yang memiliki berbagai perasaan dan kecenderungan - dengan mengalahkan sifat-sifat malas, menunda-nuda, lari dari tugas (tafallut), atau berhenti (tawaqquf) di tengah jalan. Seorang aktivis tidak sekedar bekerja untuk meraih kesuksesan atau mencapai kemenangan - lebih dari itu adalah untuk mencari keridhaan Allah.

Imam Ahmad pernah ditanya, "Kapan seorang hamba dapat istirahat ?" Beliau menjawab "Ketika awal kaki menginjak surga." Seorang ulama shalih berkata, "Selama diniatkan untuk Allah semuanya akan terus berlangsung dan berkelanjutan. Begitu juga apa saja yang diniatkan bukan untuk Allah akan terhenti dan terputus.

Faktor ikhlas inilah yang membuat amal seorang mukhlis bisa konsisten, sedangkan hasil akhirnya dia serahkan sepenuhnya kepada ALlah. Allah tidak bertanya kepada hamba-Nya di akhirat: "Mengapa engkau tidak berhasil ?" Akan tetapi beliau akan bertanya, "Mengapa engkau belum berupaya dengan sungguh-sungguh?". Allah tidak bertanya "Mengapa engkau tidak sukses?" Akan tetapi Alah akan mempertanyakan "Mengapa engkau tidak beramal ?"

3. Beramal dan mujahadah meraih istiqamah
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْاْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

11:112. Maka istiqamahlah, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Menurut Ibnu Abbas r.a: tidak ada suatu ayat pun dalam al Quran yang diturunkan kepada Rasulullah yang lebih berat baginya dari ayat ini. Dan diriwayatkan dari Al Hasan: ketika ayat ini turun, Rasululah menjadi sangat serius dan tidak pernah terlihat beliau tertawa.

Tidak dapat disangkal untuk mencapai istiqamah yang sempurna sangat sulit, dan pasti terdapat berbagi kekurangan, sebagaimana diisyaratkan dalam firman ALlah'
فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ
41:6 "Maka istiqamah pada jalan lurus kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya."

Karena adanya kekurangan, maka ayat ini pun memerintahkan agar beristighfar. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tekad, khususnya yang memang sejak awal memiliki niat yang sungguh-sungguh. Meski demikian, dengan kesungguhan (ijtihad), segenap kemampuan (muhawalah), konsistensi dan kesabaran, dan di sisi lain dengan pertolongan Allah, akan menjadi mudah untuk dilalui. Dan kalaupun tidak dicapai secara sempurna, yang penting adalah usaha yang sangat sungguh-sungguh untuk selalu mewujudkannya dan mendekati kondisi istiqamah tersebut, sebagaimana disebutkan dalam hadits
سددواوقاربوا
"Berusahalah untuk meraih istiqamah yang hakiki, dan dekatilah." (HR Bukhari-Muslim)

Sudah menjadi Sunnatullah bagi para makhluknya bahwa
مت جدوجد
"Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil"
ومن زرع حصد
"Siapa yang menanam, akan memanen"
ومن سارعلىالدرب وصل
"Siapa yang berjalan pada jalan yang benar, akan sampai pada tujuan.

Allah sudah berjanji kepada orang-orang yang mujahadah dengan petunjuk yang Dia berikan dalam menemukan dan menyinari jalan dakwah, sebagai mana firmannya.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan mereka yang berjihad di jalah Kami, sudah pasti Kami akan membimbing mereka Jalan-jalan kami. Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang berbuat kebaikan."





4. Bergaul bersama orang-orang yang istiqamah
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

18:28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Salah satu pesan dari Salman r.a:
"Perumpamaan dua orang mukmin yang bersahabat adalah seperti dua tangan yang saling membasuh satu sama lain. Tidak sekalipun mereka berdua bertemu, kecuali Allah akan menetapkan bahwa salah satu diantaranya akan memberikan kebaikan bagi kawannya."

Karenanya, seorang aktivis dakwah harus bersama jamaah. Jalinlah kebersamaan dengan sesama karena ALlah, ikatkan tangan anda dengan tangan mereka, belajarlah dari mereka,saling tolong menolong dengan mereka dalam kebaikan dan ketakwaan, saling menasihati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang. Hadirilah halaqah-halaqah mereka, majlis-majlis ruhiah mereka, dan barisan-barisan dakwah mereka.

5. Menghayati sirah orang-orang yang istiqamah

Salah satu karunia ALlah kepada para aktivis dakwah Islam adalah, tersedianya berbagai peninggalan turats (warisan khasanah keilmuwan) yang menjadi contoh teladan.
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

12:111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

6. Berdoa memohon pertolongan ALlah

Jalan yang juga paling penting dalam menwujudkan sikap istiqamah adalah memohon pertolongan Allah dalam segala urusan dan kondisi, karena hanya kepada Allah semua urusan kelak akan dikembalikan. Doa adalah senjata umat Islam.

Maraji':
1. Silabus materi Ramadan 1426 H, DPP Partai Keadilan Sejahtera
2. Materi Kaderisasi, DPP Partai Keadilan Sejahtera
3. Dr. Yusuf Qardhawi, "Fii Ath Thariq ila-Llah, An Niyah wal Ikhlas" Niat dan Ikhlas di bawah naungan Quran dan Sunnah..
4. Hussan bin Muhamad bin Ali Jabir, "Menuju Jamaatul Muslimin"
5. Dr. Musthafa Al Bugha, "Al Wafi, Syarah Arbain An Nawawiyah"
6. Dr. Fathi Yakan, "Yang berguguran di Jalan Dakwah"


Al Faqir ila-Llah
Abu Fahmi



MENGAPA SOLAT MENOLAK PERBUATAN MUNGKAR


Firman Allah Swt melalui Surah Al-Ankabut Ayat 45 yang bermaksud:
"Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun) sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya) dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan"

PENGERTIANNYA Allah Tidak Pernah Memungkiri JanjiNya.
Seandainya Solat seseorang itu dan jika kita semua tidak mampu Mencegah Diri daripada Kejahatan, terutamanya Zina, pasti ada sesuatu yang tidak kena dengan Solat yang kita kerjakan.
Bukan sahaja daripada Aspek Cukup Syarat atau Sah Tidak Sahnya Solat itu, malah Intipati dan Maknanya.

Kembali Periksa Solat kita....

Sila Tag+Sebar+Share : Semoga Secebis Pahala, Setitis Keberkatan, Keredhaan Illahi milik kita :)

Saturday, June 9, 2012

Little Khalifah



“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau ?’Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’” (QS. al-Baqarah: 30)

DOA RABITAH

JOM BACA DOA RABITAH

Nabi Idris a.s


Nabi Idris a.s. adalah salah seorang Nabi yang disebut dalam Al – Quran. Allah berfirman dalam Surah Maryam ayat 56 – 57 yang bermaksud:
“Katakanlah kepada mereka wahai Muhammad! Kisah Idris di dalam al-Quran. Sesungguhnya dia adalah orang yang benar dan seorang nabi. Kami telah mengangkat darjatnya ke tingkatan yang lebih tinggi.”
Dalam ayat tersebut, Nabi Idris a.s. dipuji oleh Allah s.w.t.. Beliau disebut Allah s.w.t. sebagai Nabi dan orang yang benar (as-siddiq). Sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad s.a.w., beliau adalah penghulu kaumnya.
Ibnu Ishak mengatakan bahawa Nabi Idris a.s.adalah orang pertama yang boleh menulis menggunakan pena. Para ahli tafsir mengatakan bahawa Nabi Idris a.s. adalah moyang kepada Nabi Nuh a.s. dan telah menjalani kehidupan selama 380 tahun. Beliau adalah orang pertama yang menulis meggunakan pena dan memakai baju yang berjahit bahkan beliau adalah orang yang mula-mula menggunakan kulit sebagai pakaian.

Allah mengangkat darjat Nabi Idris a.s.
Terdapat firman Allah swt yang bermaksud, “Dan Kami mengangkat (darjat)nya ke tingkat yang lebih tinggi”. Penegasan ayat itu seperti dijelaskan oleh Nabi Muhammad s.a.w. sewaktu Baginda melakukan Isra’ dan Mikraj.  Hadis riwayat Bukhari dan Muslim mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w. berjumpa dengan Nabi Idris di kawasan langit ke-empat.

Suatu ketika, salah satu malaikat pilihan Allah datang kepada Nabi Idris dan beliau berkata: “Allah menyampaikan wahyu kepadaku begini dan begini”. Maka malaikat itu mengajaknya berbincang-bincang, sehingga amalnya bertambah. Beliau membawa Nabi Idris di antara kedua sayapnya lalu dibawa naik ke langit.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahawa ketika Nabi Idris berada di langit ke-empat, Nabi Idris berkata: “Tolonglah tanyakan kepada Malaikat Maut, berapa lama lagi baki usiaku?”
Malaikat bertanya, sementara Nabi Idris masih bersamanya: “Berapakah lama sisa usianya?”
Malaikat Maut menjawab: “ Aku tidak tahu. Cuba aku lihat dulu”.
Malaikat Maut memerhatikannya lalu berkata : “Engkau baru sahaja menanyakan sisa umur seseorang yang masanya tinggal sebentar sahaja lagi.”
Malaikat yang mengendong Idris melihat ke bahagian bawah sayapnya. Beliau cuba melihat Nabi Idris, ternyata pada ketika dilihat itu, Idris telah wafat tanpa diketahuinya. Bagaimanapun, menurut pengamatan Ibnu Kathir, riwayat itu termasuk kisah Israiliyat dan sebahagian daripadanya ditolak kebenarannya.

Ibnu Abi Najih mengatakan terdapat riwayat yang diterima dari Mujahid mengenai makna firman Allah s.w.t. yang bermaksud: “Dan Kami angkat darjatnya ke tempat yang tinggi”. Dikatakan bahawa Idris a.s. diangkat ke langit dalam keadaan hidup seperti Nabi Isa a.s. yakni tidak dalam keadaan mati dan jika dikehendaki beliau tidak akan mati hingga sekarang tetapi masalah ini memerlukan pengkajian yang lebih terperinci.

Antara perintah dan saranan yang disampaikan Nabi Idris kepada kaumnya adalah:
1.       Apabila Allah menyeru kamu sekalian, maka niatlah dengan ikhlas, kerjakan puasa, solat dan segala yang diperintahkan ke atas kamu.
2.       Jangan ada perasaan dengki terhadap orang lain yang bernasib baik kerana sebenarnya harta yang mereka miliki itu hanya sedikit sahaja.
3.       Mengumpul harta secara berlebihan tidak memberi manfaat sama sekali terhadap diri seseorang.
4.       Kehidupan seseorang itu hendaklah mengandungi hikmah.


Sumber :
Buku  Kisah Para Nabi, Pengajaran dan Iktibar
Karya Asal: Qishash Al-Anbiya’ Ibratun li-Ulil Albab
(Ibnu Kathir)

Friday, June 8, 2012

KOMIK: DOA IBU




Klik DISINI himpunan komik

Taubat menurut Islam

Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.


Taubat ialah kembali taat kepada Allah s.w.t dan menyesal dengan bersungguh-sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan sama ada dosa besar mahupun dosa kecil serta memohon keampunan dari Allah. Setiap individu disuruh bertaubat untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil, sama ada dilakukan dengan sengaja mahupun tidak.

Hukum bertaubat adalah wajib sama ada dosa kepada Allah s.w.t mahupun dosa sesama manusia. Jika dosa itu berkaitan dngan manusia, hendaklah meminta maaf daripada manusia terbabit. Sekirannya dosa berkaitan dengan harta benda, hendaklah dikembalikan harta tersebut kepada tuannya. Bertaubat kepada Allah hendaklah dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan hati yang ikhlas kerana taubat yang tiada keikhlasan tidak mendatangkan apa-apa kesan terhadap individu terbabit. Taubat yang terbaik adalah taubat yang penuh penyesalan, keinsafan dan rasa rendah diri kepada Allah s.w.t. Di dalam Islam, digariskan cara-cara memohon keampunan dan rahmat Allah s.w.t :

1. Menyesal, menginsafi & berazam tidak akan mengulangi dosa yang telah 
dilakukannya
2. Beristighfar memohon keampunan Allah s.w.t
3. Beramal kebajikan
4. Mensyukuri nikmat Allah s.w.t.
5. Berdoa memohon kesejahteraan hidup di dunia & hari Akhirat

Sebab-sebab Allah menerima taubat

1. Allah s.w.t Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani
2. Supaya hamba-Nya bersih daripada dosa dan memperoleh kebahagian di syurga kelak
3. Supaya seseorang itu melakukan kebaikan dan mencegah dari kejahatan
4. Orang yang bertaubat akan benci akan dosa-dosa lampaunya
5. Orang yang bertaubat tidak akan mengulangi dosa-dosa lampaunya
6. Hanya Allah s.w.t sahaja yang berhak mengampuni dosa hamba-Nya.

Tujuan taubat

1. Diri suci dari dosa terutama pada hari perhitungan di akhirat kelak
2. Ibadat yang dilakukan diterima Allah s.w.t.
3. Dapat mengerjakan ibadat dengan sempurna
4. Mendapat balasan yang baik pada hari akhirat
5. Mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah s.w.t.
6. Jiwa dan perasaan tenang

Ayat berkaitan taubat

* Surah At-Taubah

* “Dan Dialah (Allah) yang menerima taubat daripada hamba-Nya (yang bertaubat) 
serta memaafkan kejahatan-kejahatan (yang telah mereka lakukan). Dan Dia 
mengetahui apa yang kamu semua kerjakan.” Surah as-Syura : 25

* "Sesungguhnya Allah s.w.t suka kepada orang-orang yang bertaubat dan menjaga 
kebersihan." Surah al-Baqarah : 222

KATA-KATA HIKMAH KHALIFAH ISLAM

SAYIDINA UMAR BIN KHATTAB :

1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.


2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. 
Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.


3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.

SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :

1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.


2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?


3. Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.

4. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.

UMAR BIN AZIZ :

1. Orang yang bertakwa itu dikekang.

2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.

3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.

SUFFIAN AS THAURI :

1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara syubhat.


2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada solat sunat."

Kenapa Umat Islam Lemah


Banyak lepak, berfoya-foya
Umat Islam hari ini lemah kerana asyik berfoya-foya. Lihatlah di mana sahaja pusat hiburan, konsert atau program hiburan di televisyen, umat Islamlah yang ramai terlibat. Orang Islam sepatutnya menggunakan masa untuk perkara yang lebih berfaedah. Perbuatan membazir masa dengan “lepak-lepak” memang dilarang oleh Islam. Mereka yang banyak melepak sukar membebaskan diri dari dosa atau terlibat dengan jenayah-jenayah kecil. Kata orang luar, otak mereka (yang banyak lepak) dijadikan sarang oleh syaitan.

Tidak Bersatu
Umat Islam lemah pada hari ini kerana umatnya tidak bersatu. Islam adalah agama perdamaian dan umat Islam mestilah bersatu padu. Kerajaan Islam di Andalusia jatuh ke tangan Kristian kerana pemimpin-pemimpin Islam tidak bersatu, bahkan mereka bekerjasama pula dengan pihak Kristian untuk menjatuhkan sesama sendiri.
Dalam Islam, haram tidak bertegur sapa sesama Islam selama tiga hari (kerana bergaduh). Dari tidak bertegur sapa boleh membawa kepada perpecahan dan akhirnya umat Islam menjadi lemah. Kata pepatah Melayu, “Bersatu teguh, bercerai roboh”. Kata pepatah asing “”Kekuatan itu ada dalam kesatuan”. Selain itu umat Islam lemah kerana tiadanya pemimpin yang mampu menyatukan semua umat Islam. Kerana itulah Imam Mahdi diutuskan di akhir zaman untuk memimpin.

Kurang Berlimu
Umat Islam lemah pada hari ini kerana mereka kurang berilmu. Mereka tidak mampu mencipta kipas sendiri, apalagi hendak mencipta kapal terbang, senjata atau peralatan perang sendiri. Kerana itu mereka terpaksa bergantung kepada kuasa asing, yang tidak mungkin akan memberikan peralatan yang terbaik. Jika dahulu orang merujuk kepada pakar ilmuan Islam, sekarang ini orang Islam pula yang merujuk.

Pergaulan bebas, gambar, muzik dan arak
Umat Islam lemah pada hari ini juga terdedah kepada pergaulan bebas dan gambar serta filem lucah mudah diperolehi sehingga akhirnya membawa kepada perzinaan. Bahkan di Malaysia ini sehingga sanggup membuang anak kerana terlanjur berzina. Kerana itulah awal-awal lagi Islam telah menyekat 4 perkara ini iaitu pergaulan bebas di antara lelaki dan perempuan terutamanya bukan mahram, muzik, gambar dan arak. Lihatlah kesannya ke atas umat Islam hari ini.

JALAN KE SYURGA


Jalan ke syurga
Tanya kepada sesiapa yang bergelar manusia
Semuanya hendak menuju ke sana
Semua nya tak mahu menuju ke neraka
Malah apabila manusia melakukan sesuatu dalam hidup di dunia
Semua nya mengharapkan Tuhan berikan pahala dan syurga
Semua nya tidak mahu dosa dan neraka
Persoalan nya
Apa kah kita layak menuju ke syurga
Apa kah kita layak hanya ke neraka
Apa kah syurga yang sebenar nya
Dan apakah neraka yang sangat di takuti manusia
Ada juga manusia sebut syurga dunia
Tetapi manusia tak pernah sebut neraka dunia
Apa kata kita bercerita
Melalui ilham dari Tuhan Yang Maha Kuasa
Jalan ke syurga
Tidak sama jalan nya ke neraka
Jalan ke syurga
Tidak perlu modal berjuta
Tetapi jalan ke neraka
Manusia habiskan berjuta-juta
Apa maksud kata Yang Maha Kuasa
Jalan ke syurga
Hanya patuh kepada perintah Yang Maha Esa
Dan tinggalkan larangannya
Tak perlu modal apa-apa didunia
Hanya abdikan diri kepada Tuhan Yang mencipta kita
Jalan ke neraka
Patuh kepada larangan Yang Maha Kuasa
Dan tinggalkan perintah Nya
Ini banyak modalnya
Kerana terpaksa belanja berjuta
Untuk patuh kepada larangan Yang Esa
Yang menjadi masalah kepada manusia
Mereka tak di didik mengetahui ilmunya
Yang mana satu perbuatan dalam hidup manusia
Yang boleh membawa manusia ke syurga atau ke neraka
Yang pasti kefahaman manusia
Sesuatu yang berbentuk agama
Solat, puasa, zakat haji dan sebagainya fahaman manusia
Adalah jalan menuju ke syurga
Hablumminnannas itulah namanya
Sesuatu yang berbentuk kehidupan manusia
Saperti berkeluarga, berharta, bekerja, berniaga dan lain-lainnya
Tidak dirasai sebagai jalan menuju ke syurga
Hablumminallah itulah namanya
Inilah kefahaman manusia
Yang sudah dirosakkan pemikirannya
Sejak tumbangnya tamaddun Islam didunia
Orang yang dikatakan kuat pegangan agamanya
Juga tidak faham kehadiran Tuhan yang sebenar-benarnya
Mari kita contohkan dalam kehidupan kita
Jalan ke syurga
Kalau perintah Tuhan itulah modalnya
Kenapa kita abaikannya
Kenapa kita lalai dan leka tidak patuhkannya
Menutup aurat bagi wanita contohnya
Kenapa ramai wanita
Yang masih buka sini dan sana
Terutama yang kata mereka kuat pegangan agama
Ini sudah terang-terang tak ikut perintah Yang Esa
Apakah ini jalan ke syurga fahaman manusia
Terang dan nyata ianya jalan menuju ke neraka
Sombong, bongkak, dengki, pendendam,pemarah sikap manusia
Banyak kita saksikan dimana-mana
Banyak lagi sifat mazmummah yang ada pada manusia
Yang manusia anggap tidak kena mengena dengan jalan kesyurga
Tetapi hakikatnya ini bukan jalan kesyurga fahaman kita
Sikap begini adalah jalan menuju ke neraka
Pergaulan bebas manusia
Yang bukan muhrim kita
Pegang sini, sentuh sana tanpa sebabnya yang Tuhan redha
Berkebajikan tanpa patuh kepada syariat Yang Maha Kuasa
Semuanya adalah jalan menuju keneraka
Kalau manusia tidak bertaubat dengan sebenar-benarnya
Ini adalah perkara-perkara yang nyata
Cuma kefahamannya sahaja
Yang membuatkan manusia
Tidak sedar dan faham kaedah dan ilmu Yang Maha Esa
Kita lihat yang tersirat pula
Yang manusia sangka baik pada pandangan manusia
Tetapi sebenarnya tidak baik bagi Yang Maha Kuasa
Solat contohnya
Siang malam kita mengadap Yang Esa
Memohon ampun dan maaf setiap masa
Memohon Tuhan berikan keperluan kita
Memohon bermacam-macam untuk kesenangan dunia
Memohon kepada Tuhan agar dijauhi siksa kubur juga
Cakap apa saja semuanya diminta manusia
Sebab agama mengizinkan kita
Solat sampai berbekas dahi kita
Tetapi diri masih sama sahaja
Tetap juga memiliki sifat yang Tuhan tidak suka
Tetap juga tidak redha dengan Yang Esa
Kalau takada duit semua orang dimarahi kita
Kalau takada duit semua orang disalahi kita
Walhal semua ini Tuhan yang punya kerja
Tuhan nak lihat samada kita redha dengan ketentuannya
Atau disebaliknya
Kalau Tuhan tarik nyawa, baru padan muka
Semua kelakuan yang tidak mengubah diri kita
Kepada sifat yang Tuhan suka
Itu adalah jalan ke neraka
Tetapi kalau solat mengubah diri kita
Kepada sifat yang Tuhan Suka
Itu adalah jalan ke syurga
Kaitkanlah dengan apa sahaja dalam kehidupan manusia
Sekiranya kita menjaga dan ikuti syariat Tuhan Yang Maha Kuasa
Kita tidak lalai dalam menyembah yang Maha Esa
Pasti kita sedang menuju jalan ke syurga
Tetapi ingat ! Bukan jalan ke syurga yang menjamin keselamatan kita
Baik diakhirat atau didunia
Yang menjamin keselamatan kita di akhirat dan didunia
Adalah keampunan dari Yang Maha Berkuasa
Buatlah lah amalan sebanyak mana didunia
Kalau tidak mendapat keampunan Yang Maha Berkuasa
Kita tidak akan jumpa jalan kesyurga
Malah neraka pula menanti kita
Tagihlah keampunan dari Yang Maha Esa

Nukilan: Dato’ Md Dakhiyar Hj Amir DSSA DMM BCK PPA
251623 Mac 2008